Oleh : Suprianto
Rasulullah SAW bersabda, ''Bencana terhadap agama itu ada
tiga: ulama yang fajir (banyak melakukan dosa), pemimpin yang jair (kejam dan
zalim), serta mujahid yang jahil.'' (HR Ad-Dailami).
Dari hadis di atas setidaknya ada tiga perkara yang disinyalir
merupakan faktor bencana terhadap agama. Ketiganya kini semakin jelas dan nyata
berada di tengah-tengah kita. Pertama Rasulullah SAW menyebutkan ulama yang
fajir atau banyak melakukan dosa. Maksudnya, mereka yang mengerti tentang
hukum-hukum halal, haram, sunah, makruh, dan sebagainya, tetapi dia tidak
mengamalkannya dan tindak-tanduknya tidak sesuai dengan kapasitas ilmunya.
Hal seperti ini banyak terjadi di kalangan ulama kita pada zaman
sekarang. Jika ulama bersikap demikian, yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana
dengan umatnya? Rasulullah SAW bersabda, ''Seorang ulama tanpa amalan seperti
lampu membakar dirinya sendiri (berarti amal perbuatan harus sesuai dengan
ajaran-ajarannya). (HR Ad-Dailami).
Kedua, pemimpin yang jair artinya penguasa, pemerintah, atau raja
yang memerintah secara tidak adil. Dengan kekuasannya mereka secara sadar atau
tidak melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang tak lain adalah memakan harta rakyatnya.
Pandangan Rasulullah SAW empat belas abad yang lalu tentang
pemimpin suatu kaum kini mendekati kenyataan. Beliau bersabda ''Akan datang
sesudahku penguasa-penguasa yang memerintahmu. Di atas mimbar mereka memberi
petunjuk dan ajaran dengan bijaksana, tetapi bila turun dari mimbar mereka
melakukan tipu daya dan pencurian. Hati mereka lebih busuk dari bangkai.'' (HR
At-Tabrani). Ini juga termasuk salah satu faktor yang menjadi bencana
terhadap agama.
Ketiga, mujahid yang jahil. Inilah yang paling banyak merusakkan
agama. Sebab, dia mengaku seorang ulama yang berijtihad, tetapi pada hakikatnya
dia jahil dan tidak menguasai ilmu bahasa Arab serta ilmu dalalah
(semantik). Dia juga tidak mengerti makna lafaz-lafaz, baik yang jelas maupun
yang tersembunyi. Terlebih lagi jika dia tidak mengerti tentang asbabul
wurud (sebab-sebab turunnya) hadis-hadis Nabi dan asbabun nuzul
(sebab-sebab turunnya) ayat-ayat Alquran, tidak memahami ijma' ulama serta
qiyas, dan tidak bisa membedakan mana perkara yang mendatangkan bahaya dan mana
pula yang mendatangkan kemaslahatan. Jika demikian keadaannya, maka ia tidak
memenuhi syarat-syarat sebagai seorang mujahid.
Ketiga faktor yang disebutkan di atas merupakan pemusnah agama.
Maka, barangsiapa yang menginginkan kebahagiaan di negeri akhirat harap
berhati-hatilah. Jagalah agamamu, mudah-mudahan Allah SWT akan selalu menjagamu.
Wallahu a'lam bish shawab.
sumber : rpbk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar