Rasulullah saw
bersabda, ''Tidaklah tiga orang yang berdiam di suatu kota atau suatu desa yang
di antara mereka tidak ditegakkan salat jamaah, melainkan setan telah menguasai
mereka. Oleh karena itu, engkau wajib berjamaah. Sebab, sesungguhnya serigala
itu hanyalah akan memangsa kambing yang sendirian.'' (HR Abu Dawud, Nasai,
Ahmad, dan Hakim). Islam tidak lepas dari konteks kehidupan berjamaah. Bahkan
ada hukum yang secara langsung berkaitan dengan jamaah, seperti salat, puasa
Ramadan, ibadah haji, jihad fi sabilillah, dan dakwah.
Syariat Islam
memberikan penghargaan yang sangat tinggi terhadap pelaksanaan salat berjamaaah
lima waktu,
yaitu 25 atau 27 kali salat sendirian di rumahnya. Salat Isya berjamaah di
masjid diberi ganjaran setengah pahala salat malam. Salat Subuh berjamaah di
masjid diganjar seperti pahala salat tahajud sepanjang malam.
Siapa saja yang
melangkahkan kaki menuju masjid untuk salat berjamaah, pada setiap langkahnya
itu satu dosa dihapuskan dan satu derajatnya ditinggikan (HR Al-Khamsah dari Abu
Hurairah RA).
Betapa
beruntungnya orang berdisiplin dalam melaksanakan kewajiban salat berjamaah dan
betapa ruginya orang yang melalaikan salat berjamaah. Masjid dan salat berjamaah
lima waktu
merupakan media dan instrumen yang sangat vital bagi persatuan dan kesatuan
umat, juga mewujudkan persaudaraan lahir batin bagi umat Islam yang ada di
sekitarnya.
Ibadah Haji
adalah instrumen Islam untuk mempersatukan umat Muslim sedunia. Semuanya
memiliki satu kesatuan niat, tujuan, harapan, sikap, dan gerakan. Itu
semata-mata kepasrahan dan ketundukan kepada Allah Rabbul Alamin. Sejarah
mencatat para khalifah selalu bertemu tiap musim haji dengan para wali
(gubernur) yang datang dari berbagai penjuru wilayah negara Khilafah
Islamiah.
Kekompakan
pasukan mujahid Islam di masa lalu sangat menggentarkan pasukan kafir yang
menjadi musuhnya. Alkisah suatu ketika beberapa orang intelijen musuh sedang
mengintai pasukan Muslim di tepi sungai.
Tiba-tiba ada
yang berteriak di antara mereka, ''Piringku! Piringku!'' Serta merta
kawan-kawannya terjun ke sungai mencari piring saudaranya itu. Intelijen musuh
berkata, ''Kalau terhadap piring kawannya yang hilang saja mereka begitu peduli,
apalagi terhadap nyawa temannya?''
Sikap kompak
dalam kesatuan pasukan dan sikap mencari syahid demi tegaknya kalimat Allah yang
tertanam pada tiap-tiap prajurit Muslim itulah yang senantiasa memenangkan
pertempuran dan menjadi terkenal sebagai pasukan tak terkalahkan. Itu semua
berkat tradisi berjamaah yang merupakan ajaran pokok dalam syariat Islam. Ayo
berjamaah. Ayo menuju kemenangan! (Muhammad Al Khaththath)
sumber : rpbk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar